Tiga Kontainer Oksigen Tiba di Wilayah Perbatasan RI-Malaysia Melalui PLBN Entikong
Tiga kontainer oksigen di impor dari Malaysia untuk membantu penanganan Covid-19 di wilayah perbatasan Provinsi Kalimantan Barat. Tiga kontainer masuk ke wilayah Indonesia melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Rabu (28/7/2021).
Tiga kontainer oksigen ini merupakan bantuan dari negara tetangga Malaysia yang dilepaskan secara simbolis oleh Timbalan Ketua Menteri Sarawak yang juga selaku Menteri Infrastruktur dan Pembangunan Pelabuhan Sarawak, YB Tan Sri Datuk Amar Dr. James Jemut Masing.
Pihak Indonesia yang menerima bantuan ini diwakili oleh Panglima Kodam XII/Tanjungpura, sekaligus Ketua Satgas Khusus Perbatasan Covid-19, Muhammad Nur Rahmad. Acara serah terima dilakukan di Kompleks Pos Kawalan Sempadan (PKS) Tebedu, Serawak.
Meningkatnya jumlah pasien positif Covid-19 di Kalimantan Barat mendorong Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, melakukan kerjasama diplomatik berupa impor oksigen cair dari Serawak, Malaysia.
Dibantu dengan Konsul Jendral Indonesia di Kuching, Malaysia, permohonan tersebut disambut baik pihak Malaysia dengan komitmen membantu pengadaan 95 ton oksigen cair sebagai misi kemanusiaan.
Pengiriman oksigen cair dari Malaysia sebelumnya telah dilakukan pada tanggal 23 hingga 24 Juli 2021 lalu. Mengingat kebutuhan terhadap oksigen di Kalimantan Barat masuk pada tahap yang kritikal, maka dikirim tiga kontainer sebagai tahap pertama.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah (BPPD) Provinsi Kalimantan Barat, Alexander Rombonang, saat dihubungi melalui telepon, Kamis (29/7/2021).
"Setelah impor tahap pertama itu, saya diberi amanat Pak Gubernur melakukan diskusi dengan pihak Serawak untuk menyusun seremonial acara serah terima oksigen dari Malaysia kepada pihak Kalimantan Barat. Senin, 26 Juli 2021 kemarin kita berdiskusi di Zona Bebas antara PLBN Entikong dan PKS Tebedu," ujarnya.
Pada saat acara terima oksigen ini, Malaysia menyerahkan 50 Ton oksigen cair tahap kedua yang diberangkatkan dengan tiga isotank. Dengan rincian dua isotank dari PT. Matesu Abadi dan satu isotank dari PT. Sarana Pasifik Nusantara.
"Rencananya akan diberangkatkan kembali pada hari Jumat 30 Juni 2021 satu isotank, sehingga totalnya kita impor tujuh isotank sejak tanggal 24 Juli 2021," tambahnya.
Selama masa pandemi Covid-19, kegiatan ekspor impor melalui gerbang perbatasan Indonesia-Malaysia sebenarnya dilarang.
Tetapi atas dasar hubungan diplomatik dan alasan kemanusiaan untuk memenuhi stok oksigen untuk pasien Covid-19, maka gerbang perbatasan dibuka dengan syarat protokol kesahatan yang ketat dari pihak Malaysia maupun Indonesia.
Berdasarkan syarat-syarat yang dikeluarkan Jawatan Kuasa Pengurusan Bencana Negeri Sarawak (JPBNS), supplier oksigen hanya diperbolehkan dari organisasi atau perusahaan yang memiliki lisensi.
Pergerakan kontainer dan transporter pengakut ISO Tank juga dibatasi. Selain itu, transporter juga harus menggunakan masker ganda, membatasi kontak fisik serta selalu menggunakan hand sanitizer. Fasilitas yang telah digunakan pun harus segera disterilisasi sebagai upaya pencegahan virus Covid-19.
Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Muhammad Nur Rahmad dalam laporan tertulisnya, menyampaikan penghargaan dan apresiasinya kepada Pemerintah Malaysia yang telah memberikan bantuan pasokan oksigen untuk wilayah Kalimantan Barat.
"Terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada pihak Serawak, Malaysia yang telah berkenan membantu Kalimantan Barat dalam penanganan Covid-19 dengan mengirimkan oksigen. Saya juga berharap semoga kerjasama Indonesia-Malaysia semakin dapat ditingkatkan di kemudian hari," ungkap Nur Rahmad.
Sumber Berita : https://www.beritasenator.com/berita-daerah/pr-64597538/rilis-humas-di-grup-pers-bnpb?page=1